Sabtu, 20 November 2010

Fenomena Bencana Alam(Wasior)

BANJIR BANDANG WASIOR

Banjir Bandang Wasior Papua Barat Bagai Gelombang Sunami Menyapu Bersih Semuanya. Mungkin tak pernah terbayangkan bagi warga Wasior, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat, untuk mengawali pekan dengan bencana. Akibat banjir bandang Wasior yang mirip sunami, Selasa (5/10/2010) malam, tercatat 60 orang tewas dan 50 orang hilang. Korban banjir bandang di kota Wasior Papua Barat masih akan terus bertambah.
Senin sekitar pukul 08.30, ketika sebagian warga siap-siap beraktivitas, terdengar suara gemuruh bersama datangnya banjir bandang luapan air Sungai Batang Salai yang membelah Wasior, ibu kota Kabupaten Teluk Wondama.
Hujan tiada henti sejak hari Minggu sampai Senin dini hari, menyebabkan sungai yang berhulu di Pegunungan Wondiwoy tersebut meluap. Selain air dan lumpur, banjir bandang Wasior membawa serta bebatuan dan batang-batang kayu berikut akarnya. Akibatnya, rumah-rumah warga di tepi kiri kanan sungai hancur tersapu air.

”Warga yang sudah ke luar rumah bergegas menyelamatkan diri ke perbukitan atau daerah yang lebih tinggi. Sementara warga yang masih di dalam rumah tidak semua bisa menyelamatkan diri. Rumah warga yang umumnya semipermanen dari bahan kayu tergerus dan runtuh. Itulah yang menyebabkan jatuh banyak korban jiwa,” kata Silami, Asisten I Sekretaris Daerah Kabupaten Teluk Wondama.

Posko bencana alam di kantor bupati setempat mencatat, sampai Selasa malam, jumlah korban tewas mencapai 60 orang, sementara 50 warga masih dicari.

Informasi dari posko menyebutkan, di antara 60 orang korban tewas, terdapat tiga anggota polisi dan seorang dokter yang bernama Since Homedong.

Ratusan warga yang selamat ataupun luka-luka mengungsi ke sejumlah ruangan di kantor bupati yang terletak di daerah perbukitan. Sebagian korban berbaring di teras kantor tersebut. Sesekali mereka mengerang kesakitan karena luka yang diderita akibat terhantam puing-puing rumah yang tergerus banjir. Mereka umumnya belum mendapatkan perawatan medis.

”Bantuan medis belum tiba semenjak banjir bandang yang mirip tsunami ini,” ujar Silami.

Infrastruktur hancur pasca banjir bandang di Kota Wasior Papua Barat

Dari pantauan Kompas, situasi Wasior sepanjang Selasa malam gelap gulita karena instalasi listrik rusak parah dan aliran listrik terputus. Penerangan di posko hanya mengandalkan lampu minyak tanah.

Jalan-jalan juga tidak bisa dilewati kendaraan karena di beberapa titik terdapat timbunan bebatuan dan lumpur setinggi pinggang orang dewasa. Jaringan komunikasi juga terputus.

Letda (Inf) M Thesia, perwira Kodim 1703/Manokwari yang mengoordinasikan pencarian korban, mengatakan, pihaknya membutuhkan bantuan tenaga medik dan obat-obatan serta pasokan pangan untuk disalurkan kepada warga yang luka-luka ataupun selamat.

Selain itu, dibutuhkan juga bantuan alat berat dan tim SAR untuk mencari korban yang hilang pasca banjir bandang mirip sunami di Wasior.

Terputusnya jaringan komunikasi membuat Kepala Penerangan Kodam XVII Cenderawasih Letkol (Inf) Susilo yang bermarkas di Jayapura kesulitan menghubungi pejabat teritorial di lokasi kejadian.

Tidak ada jalan darat dari Manokwari, ibu kota Provinsi Papua Barat, ke Kabupaten Teluk Wondama. Untuk menuju wilayah terpencil di ”kepala burung” Papua itu, orang harus menempuh perjalanan laut sekitar 10 jam dari Manokwari dengan menumpang armada patroli Angkatan Laut atau kapal-kapal pengangkut kayu gelondongan yang hilir mudik Teluk Wondama-Manokwari.

Lapangan terbang Wasior dilayani maskapai penerbangan Susi Air dengan rute Wasior-Manokwari dan Wasior-Nabire. Namun, saat ini landasan pacu terendam banjir setinggi pinggang orang dewasa. kompas.com

banjir wasior, banjir bandang di wasior papua, kota wasior papua barat hancur lebur, video banjir bandang wasior papua, foto wasior papu terkena banjir bandang, jumlah korban banjir wasior, sunami di wasior, video sunami wasior, banjir bandang mirip sunami wasior, tsunami.

Dampak

Banjir yang terjadi menyebabkan banyak infrastruktur di Wasior hancur termasuk lapangan udara di Wasior, sementara kerusakan juga menimpa rumah warga, rumah sakit, dan jembatan. Kerusakan yang terjadi disebabkan banjir yang terjadi membawa serta batu-batuan besar, batang-batang pohon, lumpur. Bencana banjir bandang yang terjadi juga mengganggu hubungan komunikasi, jaringan listrik terputus dan aktifitas masyarakat lumpuh.

Banjir bandang juga menyebabkan 110 orang tewas dan 450 orang masih dinyatakan hilang.Sementara sebagian korban luka-luka dibawa ke Manokwari dan Nabire.Sementara sebagian korban luka lainnya dan warga yang selamat ditampung di tempat-tempat pengungsian. Akibat banjir yang terjadi yang merusak rumah warga dan infrastruktur banyak warga yang selamat memutuskan mengungsi ke Manokwari dengan menggunakan kapal laut.

Sumber: id.wikipedia.org, besteasyseo.blogspot.com

karangan ragam standar

SETETES AIR MATA BUNDABY:Ziah“Go Ray…Go …….”teriakan para penonton membuat Ray memacu kencang motor KING kesayangannya.Ray benar- benar ingin memenangkan pertandingan untuk kali ini.Ray memang jagonya untuk urusan kebut- kebutan, buat Ray kegiatan ini bisa memacu adrenalinnya.Teriakan para penonton semakin antusias, apalagi ketika motor Ray hampir menyentuh finish, dan…”Yess….”teriak Ray saat roda motor Ray menyentuh garis finish.Waktu sudah menunjukkan pukul 12 malam, motor Ray melaju kencang menembus malam, Ray ingin cepat- cepat sampai di rumah. ”Assalamu’alaikum….” teriak Ray di pagar rumah mewah itu. Rumah besar itu ber cat putih, di halaman rumah yang luas itu banyak sekali bunga- bunga, tapi dari sekian banyak bunga di halaman rumah itu, ada satu bunga kesayangan Bunda, bunga melati, tanaman yang menjalar itu adalah bunga kesayangan Bunda.Bik Sumi langsung membukakan pintu pagar,”Mas Ray, koq baru pulang?Ibu nunggu Mas Ray dari tadi..”ujar Bik Sumi.Ray langsung menuju kamar Bunda, “Bunda….”Ray mencium tangan Bunda.”Dari mana saja kamu Nak?Jangan bilang kalau kamu balapan liar lagi.”Ray mendesah nafas panjang, “Bunda udah makan?”Ray mencoba mengalihkan pertanyaan Bunda,”Bunda gak mau makan, kalo kamu belum makan sama Bunda”. Ray melihat mata Bunda, Ray paling senang melihat mata Bunda, mata Bunda adalah mata yang paling indah buat Ray, dan Bunda akan luluh hatinya, jika Ray menatap dalam mata Bunda.”Bunda lapar, ayo kita makan…”ujar Bunda.Ini bukan pertama kali untuk Ray menyuapi Bunda makan, Ray sudah sangat sering menyuapi Bunda makan, terutama sekitar 3 bulan ini. Bunda sedang sakit, Dokter memvonis Bunda menderita sakit radang paru- paru, dan kemungkinan untuk Bunda sembuh sangat tipis. Tapi Ray tidak pernah putus asa, Bunda sudah sering bolak- balik masuk rumah sakit, tapi karena Bunda tidak pernah betah di rumah sakit, jadi selama 3 Bulan ini di kamar Bunda sudah tersedia infus untuk mememani hari- hari Bunda.Satu hal yang gak ingin Ray lihat dari Bunda, Ray gak ingin melihat Bunda menangis. Saat Ray berusia 10 tahun, Ayah Ray menceraikan Bunda, dengan alasan tidak sanggup mengurus istri penyakitan, di tambah godaan dari sekretaris Ayah yang sering menelepon Ayah untuk urusan yang gak penting di luar urusan kantor. Sekarang hanya Ray yang dimiliki Bunda.Di rumah sebesar itu, tidak jarang Ray sering merasa kesepian. Makanya Ray mencari kesibukan di luar kuliahnya, Ray memang hobi balapan dari SMA, dan hobi itu berlanjut sampai sekarang.Buat Ray, Balapan bisa membuat adrenalinnya terpacu, apalagi Balapan bisa membuat Ray bisa sejenak melupakan masalahnya.Ray sangat benci dengan ayahnya, karena Ayah, Bunda sakit seperti ini, tapi motor pemberian Ayah adalah motor kesayangan Ray, “KING “ itu yang sering menemani Ray saat Ray sedang gundah, sedih, ataupun marah.Tanpa sepengetahuan Bunda, Ray sering mengintip Bunda di balik jendela kamar Bunda, Ray sering melihat Bunda menangis menyesali nasib dan sakit yang diderita Bunda.Ray ingin menghibur Bunda, tapi Ray tidak pernah bisa menghibur Bunda karena Bunda akan mengunci pintu kamarnya kalau ingin sendiri.Hari ini adalah hari ulang tahun Bunda yang ke -47 tahun, Ray sudah menyiapkan kejutan untuk Bunda.Pagi ini, Ray bangun lebih awal dari biasanya, dan khusus hari ini Ray lah yang menyiapkan sarapan untuk Bunda,pukul 6 pagi Ray sudah ada di dapur, Bi Sumi yang biasanya menyiapkan sarapan Bubur untuk Bunda, terkejut karena majikannya sudah ada di dapur, “Mas Ray lagi ngapain?”Tanya Bi Sumi, “Aku lagi buatin Bubur untuk Bunda, emang kenapa Bik?”Tanya Ray, “Sudah biar Bibik aja yang nyiapin seperti biasa, Mas Ray tenang aja…”ujar Bi Sumi. “Gak untuk hari ini dan selamanya Bik..Mulai hari ini Aku yang akan nyiapin bubur buat Bunda, aku juga yang nyiapin obat- obat untuk Bunda minum, Bibik tenang aja…Bibik bisa ngurus kerjaan bibik yang lain…”Ray langsung berlalu menuju kamar Bunda.“Bunda…………”Ray membangunkan Bunda, Bunda tampak terkejut melihat putra kesayangannya sudah ada di sampingnya.”Ray…tumben kamu bangun pagi- pagi, nak…biasanya Bik Sumi yang sering bangunin Bunda tiap pagi, mimpi apa ya Bunda semalam?”goda Bunda sambil mencubit hidung Ray.”selamat Ulang Tahun Bunda…., Maaf Ray Cuma bisa buatin bubur buat Bunda, maaf kalo keasinan ya Bun….”Tanpa terasa air mata Bunda menetes,”Bunda….jangan nangis lagi dong…Bunda kan udah dewasa, kata bunda yang menangis hanya anak kecil, sekarang koq malah Bunda yang sering nangis?”Tanya Ray.”Kali ini Bunda nangis karena bahagia koq nak…”jawab Bunda.”Emang nya Bunda bahagia?”Tanya Ray, “Bunda bahagia nak…Bunda bahagia punya anak seperti kamu, anak yang selalu perhatian sama Bunda…”ujar Bunda, mereka pun berpelukan erat,”Ray sayang sama Bunda, hari ini, besok, Selamanya…”air mata Ray menetes.Ibu dan anak itu kelihatan sangat bahagia, Bik Sumi terharu melihat kejadian itu.Hari ini Ray balapan lagi, Motor King itu terus melaju kencang, teriakan para penonton malah membuat Ray semakin bersemangat. Ray terus melaju kencang, dia seperti tidak perduli dengan lawan- lawannya yang lain, tanpa Ray sadari di depannya ada polisi tidur, Ray terus melaju, dan….Brakk Motor King itu terseret di aspal, “Akhhhhhh……”teriak Ray.Para penonton berhamburan di jalanan, Ray pun di bawa ke rumah sakit, darah mengucur deras di Lutut kirinya.Bunda yang mendengar kabar Ray kecelakaan langsung menuju ke rumah sakit tempat Ray dirawat.Bunda sudah ada di samping tempat tidur Ray, dengan duduk di kursi roda, Bunda membaca Alfatihah san surat- surat pendek untuk kesembuhan Ray, sesekali Bunda menghapus air mata yang menetes di pipinya.Ray sadar dari obat bius, “Bunda…….”panggil Ray dengan suara lemah, “Ray….Alhamdulillah akhirnya kamu sadar juga nak…”air mata Bunda terus mengalir di pipi Bunda.”Bunda, jangan nangis lagi ya…Ray mohon…Ray gak apa- apa koq…Ray pasti sembuh dan jagain Bunda lagi, Ray janji….”Ray mengusap air mata Bunda.Akhirnya setelah seminggu di rumah sakit, Ray kembali ke rumah, tapi untuk sementara ini Ray tidak bisa mengendarai “KING”kesayangannya, kaki Ray harus di perban dan untuk sementara ini Ray harus memakai tongkat.Sekarang, Ray sudah jarang ke kamar Bunda, karena Ray harus banyak istirahat untuk pemulihan kakinya.Sekarang kondisinya terbalik, malah Bunda yang sering ada di kamar Ray, dan menyuapi Ray makan, Bunda melakukan itu di atas kursi rodanya.Sesekali Bunda mengusap- usap kepala anak kesayangannya itu, “Ray….kalau nanti Bunda gak ada, Bunda gak mau kamu kebut- kebutan di jalanan yang gak jelas itu, Bunda mau kamu mengurusi perusahaan kita, selama ini hanya Pak Danar asisten Ayah kamu yang menyelesaikan semua urusan kantor, semenjak Ayah kamu ninggalin kita kamu gak pernah ke kantor, harapan Bunda kamu bisa memimpin perusahaan milik kita, perusahaan itu memang milik keluarga Bunda, dan selama Bunda menikah dengan ayah kamu, ayah kamu yang mengurus semua kegiatan kantor,tapi setelah ayah kamu ninggalin Bunda, hanya Pak Danar yang Bunda percaya mengurus perusahaan kita.Kamu harus janji sama Bunda, kalau Bunda udah gak ada Bunda mau Kamu yang mengurus perusahaan keluarga kita.”pinta Bunda pada Ray anak semata wayangnya itu.Kondisi Bunda semakin menurun, kata Dokter Bunda terlalu lelah selama seminggu ini, Ray tahu itu karena Bunda yang menjaganya saat Ray sakit dulu, dan selama Ray sakit Bunda kurang istirahat, Ray benar- benar merasa bersalah pada Bunda,”Bunda…Maafin Ray ya…gara- gara Ray sakit, Bunda harus menjaga Ray sampai Bunda kelelahan seperti ini, maafin Ray ya Bunda….”Tangis Ray pecah melihat Bunda tersenyum sambil menghela nafas panjang.”Ray…dulu kamu yang minta Bunda untuk tidak menangis, sekarang gantian, Bunda yang gak mau lihat kamu menangis…”Kata- kata Bunda semakin membuat air mata Ray mengalir deras, “anak laki- laki Bunda koq nangis sich….Ray kamu anak laki- laki Bunda satu-satunya, kamu bukan perempuan yang boleh menangis, sepanjang sejarah baru kamu Loh.. laki- laki yang menangis…”Bunda mencoba menghibur Ray, “Ray sayang sama Bunda…., Bunda jangan tinggalin Ray sendiri ya….”Ray menghapus air matanya.Pagi ini, Ray menuju ke kamar bunda. Ray mendengar suara batuk yang tak kunjung henti, Ray langsung menuju kamar Bunda, dengan kaki yang masih sakit dan memakai tongkat Ray sampai di kamar Bunda, Ray melihat darah di lantai kamar Bunda,”Bunda…….’’teriak Ray. Ray langsung memeluk Bunda, “Bik Sumi, cepat telepon dokter…..”teriak Ray dari kamar Bunda.Dokter yang sudah tiba langsung menuju ke kamar Bunda, dengan sigap Dokter memeriksa denyut jantung Bunda, tensi darah Bunda mencapai 180/70, sangat tinggi untuk ukuran normal, kata dokter ukuran normal iti berkisar antara 120 s/d 130, Bunda pun langsung dilarikan ke rumah sakit, sampai di rumah sakit Bunda di masukkan ke ruangan UGD.Ray langsung menelepon Ayahnya, Ray tahu untuk saat ini bukan saatnya untuk Ray berdebat dengan ayahnya, walaupun Ayah Ray sudah meninggalkan mereka, tapi Ray ingin Ayahnya bisa melihat kondisi Bunda, yang mungkin untuk terakhir kalinya.Sekarang Ayah Ray dan Ray sudah ada di samping Bunda, tiba- tiba HP ayah Ray berbunyi Istri Ayah menelepon, dan Ayah Ray pun pamit pada anak dan mantan istrinya itu, Ray hampir mencegah Ayahnya pergi, tapi tangan Bunda mencegah Ray,”Ray……..jangan tinggalin Bunda sendiri nak….”Pinta Bunda pada Ray.”Ray janji gak akan tinggalin Bunda, Ray akan jaga Bunda sampai sembuh, Ray janji….” ”Ray…Bunda capek…Bunda istirahat dulu ya Nak…Ingat pesan Bunda kamu gak boleh balapan liar lagi, Bunda gak mau kamu kenapa-napa Nak…”Saat Ray ingin menjawab pertanyaan Bunda, ternyata Bunda sudah tertidur.Ray terus ada di samping Bunda, Ray membaca surat- surat di Alqur’an untuk kesembuhan Bunda, Tiba- tiba Ray melihat garis lurus di Mesin Pemicu Jantung Bunda, Ray langsung memanggil Dokter, Dokter langsung mengambil tindakan, tapi ternyata Allah berkehendak lain.Saat Kain kafan menutupi wajah Bunda, Ray melihat wajah Bunda yang cantik.. sekali, tapi tunggu, Ray melihat air mata di pipi Bunda, Ray langsung mengusap air mata itu dengan tangan nya, “Ini adalah tangisan Bunda yang terakhir,”batin Ray.Tanah merah itu menjadi saksi betapa besar kasih Bunda pada anak kesayangannya itu.Ray berdiri di samping makam Ibunya,”Selamat jalan Bunda….Ray janji akan sayang sama Bunda selamanya…..”Kini yang tampak bukan lagi air mata Bunda, tapi air mata Ray, tapi Ray cepat- cepat mengusap air matanya dan pergi meninggalkan pemakaman itu”Suatu saat nanti, Ray akan temani Bunda lagi disana, Tunggu Ray Ya Bunda……”batin Ray. ˜ ˜

Rabu, 03 November 2010

Karangan Ragam Non Standar

Murid-murid SMU gelora sebentar lagi akan lepas dari status sebagai pelajar. Banyak yang sudah merencanakan kuliah di kampus-kampus incaran mereka. Rasa yang ada campur aduk, ada rasa senang, rasa deg-deg an, rasa haru karena akan berpisah dan memilih kampus andalan masing-masing. Vica hanya bisa melamun. Kampus incarannya dan sahabatnya sudah ada dan kebetulan sama. Hanya hatinya yang belum sepenuhnya ikhlas melepas sekolahnya itu. Vica hanya melamun sambil memandangi langit-langit kelasnya ditemani sahabatnya Tira.
"Vica, ayo cepat sebentar lagi kuliah etika bisnis dimulai" ,teriak Tira sambil menepuk pundak sahabatnya itu dari belakang. Sudah dua minggu terakhir Vica sering melamun. "Hayo, lagi mikirin apa? Pak Handy, dosen bahasa Inggris kita ya?" ,canda Tira pada sahabatnya itu. "Ra, kejadian 3tahun lalu masih membekas dan terasa sekali, aku masih ingat warna cat langit-langit kelas kita, aku masih ingat dimana Rocky duduk, apa pelajaran favoritenya" ,jelas Vica pada sahabatnya itu. "Ya ampun, Vica..kamu masih belum bisa melupakan Rocky? Aku kira kamu tidak pernah lagi memikirkan dia setelah kita menjadi mahasisiswi, apalagi banyak sekali cowok-cowok tampan itu yang mendekatimu" , celutuk Tira. "Ra,kamu tidak tahu, aku selalu merindukan Rocky, itulah salah satu rasa terberatku melepaskan SMU kita. Sampai pernah aku berharap agar aku dan Rocky tidak lulus dalam ujian kelulusan" ucap Vica lirih. "Oh My GOD, apa aku tidak salah dengar, baru kali ini ku dengar mimpi terkonyol dari seorang pelajar, tidak pernah ada pelajar yang berharap tidak lulus kecuali kamu Vica!! Cintamu benar-benar buta Vica, ucap Tira serasa tak percaya akan kejujuran sahabatnya yang baru dia dengar. Setelah kelulusan dari SMU ANDARA memang Vica tak pernah lagi mendengar kabar tentang Rocky. Terakhir kabar yang dia dengar ketika reuni sekolah, ada yang mengabarkan bahwa Rocky kuliah diluar negeri, tidak ada kabar tepatnya di negara mana.
Seminggu lagi reuni ketiga yang diadakan selepas kelulusan SMU gelora. Vica berharap reuni ketiga kali ini pujaan hatinya hadir. Itulah semangat terbesarnya tiap kali pergi reuni. Teman-teman SMU nya sudah banyak yang memiliki pacar. Vica sendiri tetap percaya pada rindunya untuk bisa bersama Rocky. Alasan itulah yang membuatnya menolak puluhan cowok yang mendekatinya. Percaya pada mimpi tang telah dipendamnya bertahun-tahun selalu membuatnya bersemangat. "Selamat sore tante, Vicanya ada?" salam Tira dengan sopan. "Ada, kamu tunggu sebentar ya nanti tante panggilkan" sambut mama Vica dengan hangat.Selang beberapa menit kemudian Vica keluar dari kamarnya, dandannya terlihat begitu girly dengan wangi parfum white musk nya yang begitu kalem. Rok nya agak sedikit pendek, dengan high heels coklat favoritenya. "Kamu sudah lama menunggu Ra?", tanya Vica. "Nggak juga, pkoknya untuk sahabatku, 5jam juga gak apa-apa,hehe.." , canda Tira.
Tepat jam tujuh malam, mobil Tira sampai di parkiran SMU gelora. Hiruk-pikuk ramai sekali para alumni SMU ANDARA sibuk memarkirkan kendaraan mereka. Vica dan Tira segera bergegas menuju aula tempat acara. Ternyata sudah ramai sekali. "Hai, Tora bagaimana kabarmu? tanya Tira pada teman SMU nya yang sering nyontek Inggris bareng. Tira memang tidak tidak terlalu pandai mata pelajaran Inggris, dia sangat menyukai pelajaran sosiologi. Berbeda dengan Vica yang sangat menyukai pelajaran bahasa Inggris, nilainya selalu diatas 8. Sementara Tira sibuk menyapa teman-teman lama di SMU, Vica sibuk mencari-cari seseorang di tengah keramaian para alumni SMU ANDARA. Sampai dia tak sadar sedang diperhatikan oleh Fendy, cowok yang sudah lama sekali naksir dengannya. "Vica, kamu lagi cari siapa sih? masih berharap si dia muncul? Mungkin dia udah punya gebetan bule, makanya nggak mau lagi balik ke sini,hehe.." , canda Tira pada sahabatnya itu. "Kok, kamu bilang gitu sih? Jahat banget sih?" seru Vica setengah mengambek.
Hampir dua jam acara telah berlalu tapi sang pujaan hati Vica tetap tidak terlihat. Vica sudah setengah putus asa. "Mengapa dia tidak pernah mengerti isi hatiku? Mengapa harus selalu aku yang merindukannya setiap hari? Mengapa rindu itu hanya untuknya. Miss you.." gumam Vica dalam hatinya. Rindu Vica pada Rocky selalu hidup, tak pernah terkubur di hatinya. Dia sendiri terkadang merasa sepi karena rindunya itu, tapi dia begitu menikmati rasa rindunya dan berharap suatu saat rindunya akan terjawab walau apapun yang terjadi. Vica pun telah berjanji pada hatinya untuk melepaskan mimpi pada pujaan hatinya itu jika sang pujaan hati telah memilih wanita lain. Tapi rasa rindunya selalu ada dan hidup dalam hatinya. Itulah rindu yang begitu dalam, tidak pernah ada rindu sedalam itu.
"Selamat malam, saudara-saudari alumni SMU gelora. Malam ini ada seseorang yang ingin dibacakan puisinya" , seru MC pembawa acara malam itu. "Semoga puisi ini juga bisa mengulang kembali nostalgia kalian ya, boleh aku bacakan sekarang ya atas permintaan seseorang" jelas sang MC.
sang malam tolong temani aku malam ini
bulan terangi malamku,
sunyi malam ini,
aku hanya bisa mencium wangi nya malam
angin menghembuskan rinduku
bintang hanya bisa terdiam mengukur rinduku
aku ingin melayang......
hanya ingin menyampaikan rindu ku
hanya ingin menabur percik-percik cintaku
hanya rindu untuk dia......
Miss you...