Jumat, 27 Mei 2011

TUGAS BAHASA INDONESIA 2

TUGAS BAHASA INDONESIA

a.Penalaran

Penalaran (reasoning, jalan pikiran) adalah suatu proses berpikir yang berusaha menghubung-hubungkan fakta-fakta atau evidensi-evidensi yang diketahui menuju kepada suatu kesimpulan. Bila kita bandingkan argumentasi dengan sebuah bangunan, maka fakta, evidensi, dan sebagainya dapat disamakan dengan batu bata, batu kali, semen, dsb. Sedangkan proses penalaran itu sendiri dapat disamakan dengan bagan atau arsitektur untuk membangun gedung tersebut. Penalaran merupakan sebuah proses berpikir untuk mencapai suatu kesimpulan yang logis.

Penalaran bukan saja dapat dilakukan dengan mempergunakan fakta-fakta yang masih berbentuk polos, tetapi dapat juga dilakukan dengan mempergunakan fakta-fakta yang telah dirumuskan dalam kalimat-kalimat yang berbentuk pendapat atau kesimpulan. Kalimat-kalimat semacam ini, dalam hubungan dengan proses berpikir tadi disebut proposisi. Proposisi dapat kita batasi sebagai pernyataan yang dapat dibuktikan kebenarannya atau dapat ditolak karena kesalahan yang terkandung di dalamnya. Sebuah pernyataan dapat dibenarkan bila terdapat bahan-bahan atau fakta-fakta untuk membuktikannya. Sebaliknya sebuah pernyataan atau proposisi dapat disangkal atau ditolak bila terdapat fakta-fakta yang menentangnya.

Proposisi selalu berbentuk kalimat, tetapi tidak semua kalimat adalah proposisi. Hanya kalimat deklaratif yang dapat mengandung proposisi, karena hanya kaliamat semacam itulah yang dapat dibuktikan atau disangkal kebenarannya. Kalimat-kalimat tanya, perintah, harapan, dan keinginan (desideratif) tidak pernah mengandung proposisi.

Sumber : Argumentasi dan Narasi, karangan : Gorys Keraf, penerbit : Gramedia

b.Berpikir Deduktif dan Induktif

Induksi adalah suatu proses berpikir yang bertolak dari satu atau sejumlah fenomena individual untuk menurunkan suatu kesimpulan (inferensi). Proses penalaran ini mulai bergerak dari penelitian dan evaluasi atas fenomena-fenomena yang ada. Karena semua fenomena harus diteliti dan dievaluasi terlebih dahulu sebelum melangkah lebih jauh ke proses penalaran induktif, maka proses penalaran itu juga disebut sebagai suatu corak berpikir yang ilmiah.

Proses penalaran yang induktif dapat dibedakan lagi atas bermacam-macam variasi yaitu :
• Generalisasi adalah suatu proses penalaran yang bertolak dari sejumlah fenomena individual untuk menurunkan suatu inferensi yang bersifat umum yang mencakup semua fenomena tadi.
• hipotese dan teori.
Hipotese adalah semacam teori atau kesimpulan yang diterima sementara waktu untuk menerangkan fakta-fakta tertentu sebagai penuntun dalam meneliti fakta-fakta lebih lanjut. Teori adalah azas-azas yang umum dan abstrak yang diterima secara ilmiah dan sekurang-kurangnya dapat dipercaya untuk menerangkan fenomena-fenomena yang ada.
• analogi induktif adalah suatu proses penalaran yang bertolak dari dua peristiwa khusus yang mirip satu sama lain, kemudian menyimpulkan bahwa apa yang berlaku untuk suatu hal akan berlaku pula untuk hal yang lain.


• hubungan kausal dapat berlangsung dalam tiga pola : sebab ke akibat, akibat ke sebab, dan akibat ke akibat.
• induksi dalam metode eksposisi.

Kata deduksi berasal dari kata Latin deducere (de yang berarti ‘dari’, dan kata ducere yang berarti ‘menghantar’, ‘memimpin’). Dengan demikian kata deduksi yang diturunkan dari kata itu berarti ‘menghantar dari sesuatu hal ke sesuatu yang lain’. Sebagai suatu istilah dalam penalaran, deduksi merupakan suatu proses berpikir (penalaran) yang bertolak dari sesuatu proposisi yang sudah ada, menuju kepada suatu proposisi yang sudah ada, menuju kepada suatu proposisi baru yang berbentuk suatu kesimpulan.

Dalam induksi, untuk menurunkan suatu kesimpulan, penulis harus mengumpulkan bahan-bahan atau fakta-fakta terlebih dahulu. Semakin banyak fakta-fakta yang dikumpulkan, dan semakin baik ciri kualitas fakta-faktanya itu, maka akan semakin mantap pula kesimpulan yang diturunkan itu. Dalam penalaran yang bersifat deduktif, penulis tidak perlu mengumpulkan fakta-fakta itu. Yang perlu baginya adalah suatu proposisi umum dan suatu proposisi yang bersifat mengidentifikasi suatu peristiwa khusus yang bertalian dengan proposisi umum tadi. Bila identifikasi yang dilakukannya itu benar, dan kalau proposisinya itu juga benar, maka dapat diharapkan suatu kesimpulan yang benar. Oleh karena itu bila kita membandingkan penalaran dalam induksi dan penalaran yang deduksi, maka kesimpulan dalam induksi mengandung kemungkinan kebenaran. Benar tidaknya proposisi itu tergantung dari kebenaran dan sifat-sifat data yang dipergunakan itu. Sebaliknya konklusi dalam sebuah deduksi dapat dipastikan sebagai konklusi yang benar kalau proposisinya itu mengandung kebenaran.

Uraian mengenai proses berpikir yang deduktif akan dilangsungkan melalui beberapa corak berpikir deduktif, yaitu :
• silogisme kategorial, silogisme adalah suatu bentuk proses penalaran yang berusaha menghubungkan dua proposisi (pernyataan) yang berlainan untuk menurunkan suatu kesimpulan atau inferensi yang merupakan proposisi yang ketiga. Secara khusus, silogisme kategorial dapat dibatasi sebagai suatu argumen deduktif yang mengandung suatu rangkaian yang terdiri dari tiga (dan hanya tiga) proposisi kategorial, yang disusun sedemikian rupa sehingga ada tiga term yang muncul dalam rangkaian pernyataan itu.
• silogisme hipotetis adalah semacam pola penalaran deduktif yang mengandung hipotese.
• silogisme disjungtif atau silogisme alternatif, dinamakan seperti ini karena proposisi mayornya merupakan sebuah proposisi alternatif, yaitu proposisi yang mengadung kemungkinan-kemungkinan atau pilihan-pilihan. Sebaliknya proposisinya minornya adalah proposisi kategorial yang menerima atau menolak salah satu alternatifnya.
• Entimem, yang berasal dari kata kerja enthymeisthai yang berarti ‘simpan dalam ingata’.
• rantai deduksi, merangkaikan beberapa bentuk silogisme yang tertuang dalam bentuk-bentuk yang informal.

Sumber : Argumentasi dan Narasi, karangan : Gorys Keraf, penerbit : Gramedia

c. Karangan Ilmiah dan Non Ilmiah


Karya Ilmiah
Ada berbagai definisi tentang karya ilmiah, diantaranya sebagai berikut :
1.Dalam buku yang di tulis Drs.Totok Djuroto dan Dr. Bambang Supriyadi disebutkan bahwa karya ilmiah merupakan serangkaian kegiatan penulisan berdasarkan hasil penelitian, yang sistematis berdasar pada metode ilmiah, untuk mendapatkan jawaban secara ilmiah terhadap permasalahan yang muncul sebelumnya.
2.Menurut Brotowidjoyo, karya ilmiah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut Metodologi penulisan yang baik dan benar.
3.Menurut Hery Firman, karya ilmiah adalah laporan tertulis dan ai publikasikan dipaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang teliah dilakukan oleh seorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Dari berbagai macam pengertian karya ilmiah di atas dapat disimpulkan, bahwa yang dimaksud karya ilmiah dalam makalah ini adalah, suatu karangan yang berdasarkan penelitian yang ditulis secara sistematis, berdasarkan fakta di lapangan, dan dengan menggunakan pendekatan metode ilmiah.

Karya ilmiah, suatu tulisan yang didalamnya membahas suatu masalah. Pembahasan itu dilakukan berdasarkan penyedikan, pengamatan, pengumpulan data yang dapat dari suatu penelitian,baik penelitian lapangan, tes labolatorium ataupun kajian pustaka. Maka dalam memaparkan dan menganalisis datanya harus berdasarkan pemikiran ilmiah,yang dikatakan dengan pemikiran ilmiah disini adalah pemikiran yang logis dan empiris.
Karya ilmiah harus ditulis secara jujurdan akurat berdasarkan kebenaran tanpa mengingat akibatnya. Kebenaran dalam karya ilmiah adalah kebenaran yang objektif-positif, sesuai dengan data dan fakta di lapangan, dan bukan kebenaran yang normatif.berdasarkan hal semacam ini, jelas bahwa sebuah tulisan yang disebut sebagai karya ilmiah harus memiliki persyaratan-persyaratan khusus, seperti yang disebutkan Brotowidjojo yang ditulis oleh Yunita T. Winarto Dkk, dalam bukunya karya ilmiah sosial, bahwa karya ilmiah memiliki syarat- syarat sebagai berikut :
1.Menyajikan fakta secara objektif
2.Mengemukakan segala uraian secara kejujuran
3.Disusun secara sistematis
4.Cenderung bersifat induktif.
5.Bertolak dari hipotesis tertentu.
6.Menghindari tindakan yang manifilatif .
7.Bersifat ekspositiris maupun argumentative
Untuk memperjelas jawaban ilmiah terhadap permasalahan atau pertanyaan yang ada dalam suatu penelitian, penulisan karya ilmiah harus menggali khazanah pustaka, guna melengkapi teori-teori atau konsep-konsep yang relevan dengan permsalahan yang ingin dijawabnya. untuk itu penulisan karya ilmiah harus rajin dan teliti dalam hal membaca dam mencatat konsep-konsep serta teori-teori yang mendukung karya ilmiahnya tersebut.
Ciri Karya Ilmiah
Tidak semua karya yang ditulis secara sistematis dan berdasarkan fakta di lapangan adalah sebuah karya ilmiah sebab karya ilmiah mempunyai ciri-ciri seperti berikut ini:
1.Objektif.
Keobjektifan ini menampak pada setiap fakta dan data yang diungkapkan berdasarkan kenyataan yang sebenarnya, tidak dimanipulasi. Juga setiap pernyataan atau simpulan yang disampaikan berdasarkan bukti-bukti yang bisa dipertanggungjawabkan. Dengan demikian, siapa pun dapat mengecek (memverifikasi) kebenaran dan keabsahannya.
2.Netral.
Kenetralan ini bisa terlihat pada setiap pernyataan atau penilaian bebas dari kepentingan-kepentingan tertentu baik kepentingan pribadi maupun kelompok. Oleh karena itu, pernyataan-pernyataan yang bersifat mengajak, membujuk, atau mempengaruhi pembaca perlu dihindarkan.
3.Sistematis.
Uraian yang terdapat pada karya ilmiah dikatakan sistematis apabila mengikuti pola pengembangan tertentu, misalnya pola urutan, klasifikasi, kausalitas, dan sebagainya. Dengan cara demikian, pembaca akan bisa mengikutinya dengan mudah alur uraiannya.
4.Logis.
Kelogisan ini bisa dilihat dari pola nalar yang digunakannya, pola nalar induktif atau deduktif. Kalau bermaksud menyimpulkan suatu fakta atau data digunakan pola induktif; sebaliknya, kalau bermaksud membuktikan suatu teori atau hipotesis digunakan pola deduktif.
5.Menyajikan fakta (bukan emosi atau perasaan).
Setiap pernyataan, uraian, atau simpulan dalam karya ilmiah harus faktual, yaitu menyajikan fakta. Oleh karena itu, pernyataan atau ungkapan yang emosional (menggebu-gebu seperti orang berkampanye, perasaan sedih seperti orang berkabung, perasaan senang seperti orang mendapatkan hadiah, dan perasaan marah seperti orang bertengkar) hendaknya dihindarkan.
6.Tidak Pleonastis
Maksudnya kata-kata yang digunakan tidak berlebihan alias hemat kata-katanya atau tidak berbelit-belit (langsung tepat menuju sasaran).
7. Bahasa yang digunakan adalah ragam formal.

Syarat Karya Ilmiah
Berikut ini adalah syarat-syarat karya ilmiah :
1. Karya tulis ilmiah memuat gagasan ilmiah lewat pikiran dan alur pikiran.
2.Keindahan karya tulis ilmiah terletak pada bangun pikir dengan unsur-unsur yang menyangganya.
3.Alur pikir dituangkan dalam sistematika dan notasi.
4.Karya tulis ilmiah terdiri dari unsur-unsur: kata, angka, tabel, dan gambar, yang tersusun mendukung alur pikir yang teratur.
5.Karya tulis ilmiah harus mampu mengekspresikan asas-asas yang terkandungdalam hakikat ilmu dengan mengindahkan kaidah-kaidah kebahasaan.
6.Karya tulis ilmiah terdiri dari serangkaian narasi (penceritaan), eksposisi (paparan), deskripsi (lukisan) dan argumentasi (alasan).

Jenis Karya Ilmiah
Pada prinsipnya semua karya ilmiah yaitu hasil dari suatu kegiatan ilmiah. Dalam hal ini yang membedakan hanyalah materi, susunan , tujuan serta panjang pendeknya karya tulis ilmiah tersebut,. Secara garis besar, karya ilmiah di klasifikasikan menjadi dua, yaitu karya ilmiah pendidikan dan karya ilmiah penelitian.
1.Karya Ilmiah Pendidikan
Karya ilmiah pendidikan digunakan tugas untuk meresume pelajaran, serta sebagai persyaratan mencapai suatu gelar pendidikan. Karya ilmiah pendidikan terdiri dari:
a.Paper (Karya Tulis).
Paper atau lebih populer dengan sebutan karya tulis, adalah karya ilmiah berisi ringkasan atau resume dari suatu mata kuliah tertentu atau ringkasan dari suatu ceramah yang diberikan oleh dosen kepada mahasiswanya.
Tujuan pembuatan paper ini adalah melatih mahasiswa untuk mengambil intisari dari mata kuliah atau ceramah yang diajarkan oleh dosen, penulisan paper ini agak di perdalam dengan beberapa sebab antara lain, Bab I Pendahuluan , Bab II Pemaparan Data, Bab III Pembahasan atau Analisisdan Bab IV Penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran.
b.Pra Skripsi
Pra Skripsi adalah karya tulis ilmiah pendidikan yang digunakan sebagai persyaratan mendapatka gelar sarjana muda. Karya ilmiah ini disyaratkan bagi mahasiswa pada jenja0ng akademik atau setingkat diploma 3 ( D-3). Format tulisannya terdiri dari Bab I Pendahuluan (latar belakang pemikiran, permasalahan, tujuan penelitian atau manfaat penelitian dan metode penelitian). Bab II gambaran umum (menceritakan keadaan di lokasi penelitian yang dikaitkan dengan permasalahan penelitian), Bab III deskripsi data (memaparkan data yang diperoleh dari lokasi penelitian). Bab IV analisis (pembahasan data untuk menjawab masalah penelitian). Bab V penutup (kesimpulan penelitian dan saran)
c.Skripsi
Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendapat orang lain. Pendapat yang diajukan harus didukung oleh data dan fakta- fakta empiris-objektif baik berdasarkan peneliian langsung (observasi lapangan ) maupun penelitian tidak langsung (study kepustakaan)skripsi ditulis sebagai syarat mendapatkan gelar sarjana S1. Pembahasan dalam skripsi harus dilakukan mengikuti alur pemikiran ilmiah yaitu logis dan emperis.
d.Thesis
Thesis adalah suatu karya ilmiah yang sifatnya lebih mendalam dari pada skripsi, thesis merupakan syarat untuk mendapatkan gelar magister (S-2).
Penulisan thesis bertujuan mensinthesikan ilmu yng diperoleh dari perguruan tinggi guna mempeluas khazanah ilmu yang telah didapatkan dari bangku kuliah master, khazanah ini terutama berupa temuan-temuan baru dari hasil suatu penelitian secara mendalam tentang suatu hal yangmenjadi tema thesis tersebut.
e.Disertasi
Disertasi adalah suatu karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta akurat dengan analisis terinci. Dalil yang dikemukakan biasanya dipertahankan oleh penulisnya dari sanggahan-sanggahan senat guru besar atau penguji pada sutu perguruan tinggi, desertasi berisi tentang hasil penemuan-penemuan penulis dengan menggunakan penelitian yang lebih mendalam terhadap suatu hal yang dijadikan tema dari desertasi tersebut, penemuan tersebut bersifat orisinil dari penulis sendiri, penulis desertasi berhak menyandang gelar Doktor.

2.Karya ilmiah Penelitian.
A.Makalah seminar.
1.Naskah Seminar
Naskah Seminar adalah karya ilmiah tang barisi uraian dari topik yang membahas suatu permasalahan yang akan disampaikan dalam forum seminar. Naskah ini bisa berdasarkan hasil penelitian pemikiran murni dari penulisan dalam membahas atau memecahkan permasalahan yang dijadikan topik atau dibicarakan dalam seminar.
2.Naskah Bersambung
Naskah Bersambung sebatas masih berdasarkan ciri-ciri karya ilmiah, bisa disebut karya tulis ilmiah. Bentuk tulisan bersambung ini juga mempunyai judul atau title dengan pokok bahasan (topik) yang sama, hanya penyajiannya saja yang dilakukan secara bersambung, atau bisa juga pada saat pengumpulan data penelitian dalam waktu yang berbeda.
B.Laporan hasil penelitian
Laporan adalah bagian dari bentuk karya tulis ilmiah yang cara penulisannya dilakukan secara relatif singkat. Laporan ini bisa dikelompokkan sebagai karya tulis ilmiah karena berisikan hasil dari suatu kegiatan penelitian meskipun masih dalam tahap awal.
C.Jurnal penelitian
Jurnal penelitian adalah buku yang terdiri karya ilmiah terdiri dari asal penilitian dan resensi buku. Penelitian jurnal ini harus teratur continue dan mendapatkan nomor dari perpustakaan nasional berupa ISSN (international standard serial number).

Karya Tulis Non-ilmiah
Karya tulis non-ilmiah (karya non Ilmiah) adalah karya tulis ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta pribadi dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar. Karya tulis non-ilmiah itu pun bervariasi bahan topiknya dan cara penyajiannya, tetapi isinya tidak didukung oleh fakta umum. Bahasanya mungkin kongkret atau abstrak, gaya bahasanya mungkin formal dan teknis, atau formal dan populer.

Sifat Karya Non-ilmiah
1.emotif, lebih merupakan refleksi dari sebuah perasaan yang terkadang melampui kebenaran,
2.persuasif, yaitu bersifat mempengaruhi pikiran pembaca,
3.deskriptif subjektif, dalam arti tidak didukung oleh data dan fakta, dan
4.terkadang over claiming. Karya-karya non ilmiah ini terutama dapat dilihat dalam bentuk karya-karya seni, seperti cerpen, novel, puisi, komik dan lain-lain yang semisalnya.

Macam-macam Karya Non-ilmiah
a.Cerpen. Suatu bentuk naratif fiktif. Cerita pendek yang cenderung padat dan langsung pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi yang lebih panjang.
b.Dongeng. Merupakan suatu kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif dan kisah nyata, diakhir cerita biasanya mengandung pesan moral.
c.Roman. Adalah sejenis karya sastra dalam bentuk prosa atau ganjaran yang isinya melukisnya perbuatan pelakunya menurut watak dan isi jiwa masing-masing.
d.Novel. Sebuah karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif, biasanya dalam bentuk cerita.
e.Drama. Adalah suatu bentuk karya sastra yang memiliki bagian untuk diperankan oleh actor.

Ciri-ciri Karya Non-ilmiah Biasanya Bersifat
1.Non Teknis Konkrit :Informatif, bernada populer, imajinatif,dll
2.Teknis Umum :Informatif,umum, tidak untuk kepentingan pribadi,masalah
secara umum,tidak ada ajakan emosional,konkrit,dll.
3.Abstrak normal :Informatif, umum, non teknis,Tidak untuk kepentingan
pribadi, populer,dll.
4.Spesifik Historis : spesifik,sumber sejarah, bahasa dan susunan formal,dll.
5.Emotif : sedikit informasi, tidak sistematis,dll
6.Persuasif : cukup informatif, penilaian fakta tidak dengan bukti,
bujukan untuk meyakinkan pembaca,dll
7.Deskriptif : Informasi sebagian imajinatif dan subyektif,pendapat
pribadi, nampaknya dapat dipercaya.
8.Kritik : Tanpa dukungan bukti :tidak memuat informasi spesifik,

Sumber : http://amsa05.blogspot.com/2011/02/karya-ilmiah-dan-karya-non-ilmiah.html

d. Metode Ilmiah

Metode Ilmiah adalah proses kegiatan ilmiah (pengumpulan dan penyusunan bahan tulisan) ini meliputi :
• Studi kepustakaan
Untuk membuat karya ilmiah, langkah awal yang harus dilakukan adalah studi kepustakaan. Namun, sebelum melakukan studi pustaka, kita menentukan topik apa yang kira-kira akan kita teliti. Kita bisa mencari berbagai sumber bacaan dari buku-buku maupun jurnal-jurnal yang ada. Sesudah menemukan berbagai pustaka yang sesuai dengan topik yang akan diteliti, kita mulai merangkum inti tulisan (annotated bibliography) dari tiap kepustakaan. Dalam membuat anotasi pustaka, sebaiknya data-datanya ditulis lengkap :
o Nama pengarang, tahun terbit, judul tulisan/buku, nama penerbit, kota penerbit, edisi keberapa. Bila ada kutipan, diambil dari halaman berapa.
o (untuk jurnal) nama pengarang, tahun terbit, judul karangan, nama jurnal, nomor, volume, dan nomor halaman harus disebutkan secara lengkap dan benar.
• Perumusan ide/ permasalahan, yang merupakan bagian dari pengantar
Perumusan masakah yang baik harus diberi konteks sebelum masalah dipaparkan dan alasan penelitian dikemukakan. Yang dimaksud konteks disini adalah penggambaran latar belakang sampai timbulnya permasalahan. Perumusan permasalahan memuat alasan mengapa penelitian perlu dilakukan, dan biasanya dikemukakan dalam bentuk pertanyaan atau pernyataan.
• Perumusan hipotesis
Hipotesis dirumuskan berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu dan hasil penelitian yang diharapkan. Menurut (Loeke, Spirduso,dan Silverman, 1987; dalam Rudestam & Newton, 1992), hipotesis yang baik harus :
o Bebas dari kedwiartian (arti ganda)
o Mengungkapkan hubungan antara dua variabel atau lebih
o Berimplikasi tes empirik
• Perumusan hasil yang diharapkan dan analisis statistik
Perumusan hasil yang diharapkan dan analisis statistik dibuat dalam proposal/ usulan penelitian. Hal ini berguna untuk mempersiapkan, memperbaiki, menambah, dan mengurangi variabel yang akan dikumpulkan selama penelitian. Sebaiknya perumusan hasil yang diharapkan dan analisis statistik dilakukan dengan membuat tabel-tabel. Hal ini akan membantu format pengumpulan data dan pemasukan data ke komputer sebagai data base yang akan diolah lebih lanjut.

Sumber : Menulis Karya Ilmiah, karangan : Etty Indri, penerbit : Gramedia

e. Laporan Ilmiah


Laporan adalah bentuk penyajian fakta tentang suatu keadaan atau suatu kegiatan.pada dasarnya,fakta yang disajikan itu berkenaan dengan tanggung jawab yang ditugaskan kepada si pelapor.Fakta yang disajikan merupakan bahan atau keterangan berdasarkan keadaan objektif yang dialami sendiri oleh si pelapor (dilihat,didengar,atau dirasakan sendiri) ketika si pelapor melakukan suatu kegiatan.Kemudian,laporan itu diberitahukan oleh si pelapor.

Dalam pembuatan suatu laporan formal bahasa yang digunakan haruslah bahasa yang baik,jelas dan teratur.Bahasa yang baik tidak berarti bahwa laporan itu mempergunakan gaya bahasa yang penuh hiasan,melainkan dari segi sintaksis bahasanya teratur,jelas memperlihatkan hubungan yang baik antara satu kata dengan kata yang lain dan antara satu kalimat dengan kalimat lain.

Penggunaan kata ganti orang pertama dan kedua harus dihindari,kecuali penggunaan kata”kami” bila yang menyampaikan laporan adalah suatu badan atau suatu tugas.

Laporan Ilmiah adalah laporan yang disusun melalui tahapan berdasarkan teori tertentu dan menggunakan metode ilmiah yang sudah disepakati oleh para ilmuwan (E.Zaenal Arifin,1993).

1.1. Masalah yang dibahas dalam tulisan ilmiah dapat berupa:
a. Hasil penelitian.
b. Hasil pengamatn.
c. Pengalaman nyata.
d. Hasil pemikiran.

1.2. Jenis Laporan Ilmiah.
a. Laporan Lengkap (Monograf).
Menjelaskan proses penelitian secara menyeluruh.
Teknik penyajian sesuai dengan aturan (kesepakatan) golongan profesi dalam
bidang ilmu yang bersangkutan.
Menjelaskan hal-hal yang sebenarnya yang terjadi pada setiap tingkat analisis.
Menjelaskan (juga) kegagalan yang dialami,di samping keberhasilan yang
dicapai.
Organisasi laporan harus disusun secara sistamatis (misalnya :judul bab,subbab
dan seterusnya,haruslah padat dan jelas).
b. Artikel Ilmiah.
Artikel ilmiah biasanya merupakan perasan dari laporan lengkap.
Isi artikel ilmiah harus difokuskan kepada masalah penelitian tunggal yang
obyektif.
Artikel ilmiah merupakan pemantapan informasi tentang materi-materi yang
terdapat dalam laporan lengkap.
c. Laporan Ringkas (Summary Report).
Laporan ringkas adalah penulisan kembali isi laporan atau artikel dalam bentuk
yang lebih mudah dimengerti dengan bahasa yang tidak terlalu teknis (untuk
konsumsi masyarakat umum).

1.3. Sistematika Laporan Ilmiah.
a. Judul.
b. Daftar Isi.
c. Prakata.
d. Pendahuluan.
e. Teks Pokok dalam Tubuh Karangan.
f. Pengutipan.
g. Referensi.
h. Catatan Kaki.
i. Tabel,Grafik,Bagan,dan Gambar.
j. Bibliografi.
k. Lampiran.
l. Indeks.

Sumber : Bahasa Indonesia yang Lugas dalam Lapisan Teknis, karangan : E. Zaenal Arifin, penerbit : Akademika Presindo Jakarta


f. Rancangan Usulan Penelitian


Cara paling mudah untuk menjelaskan metodologi adalah berdasarkan kronologi penelitian. Akan tetapi teknologi belum tentu harus diikuti, terutama bila ada metode yang berhubungan yang harus dijelaskan bersama-sama (Day, 1979). Yang perlu diingat, apapun metodologi penelitian yang kita pakai, harus kita paparkan.

Dalam menjelaskan metodologi penelitian, kita harus memperhatikan reliabilitas dan validitas. Reliabilitas adalah kemampuan mengukur untuk mendapatkan hasil-hasil yang konsisten. Sedangkan validitas menunjukkan bahwa ukuran pada dasarnya mengukur apa yang pokok-pokok untuk diukur (Rudestam & Newton, 1992).

Sumber : Menulis Karya Ilmiah, karangan : Etty Indri, penerbit : Gramedia

g. Surat-menyurat dan Curriculum Vitae


Surat adalah sarana komunikasi untuk menyampaikan informasi tertulis oleh suatu pihak kepada pihak lain.
Selain itu, surat dapat juga diartikan sebagai pernyataan tertulis yang dibuat dengan tujuan menyampaikan informasi kepada pihak lain dan merupakan alat komunikasi tertulis yang menyangkut kegiatan tugas dan kegiatan instansi.
-Fungsi:
~ Sebagai alat/sarana komunikasi
~ Alat untuk menyampaikan pemberitahuan, permintaan, permohonan, buah pikiran, gagasan
~ Alat bukti tertulis. mis. surat perjanjian
~ Alat untuk mengingat. mis. surat yang diarsipkan
~ Pedoman kerja. mis. surat keputusan dan surat perintah

-Penggolongan Surat
Berdasarkan Asal dan Tujuan
Surat Intern
Surat Intern yaitu surat yang berasal dari dan ke sesama bagian dalam lingkup.
Surat Ekstern
Surat Ekstern yaitu surat yang berasal dari dan untuk instansi lain luar.

Berdasarkan Status
Surat Dinas
Surat Dinas yaitu surat yang ditujukan kepada pejabat atau yang disertai nama dan jabatan ybs.
Surat Pribadi
Surat Pribadi yaitu surat yang ditujukan kepada seorang pejabat / pegawai tanpa menyebutkan jabatan ybs.

Berdasarkan Sifatnya
Surat Penting
Surat Penting yaitu surat yang memerlukan tindak lanjut dan mempunyai nilai guna dalam proses administrasi.
Surat Biasa
Surat Biasa yaitu surat yang tidak memerlukan tindak lanjut, tetapi cukup diketahui saja.

Surat Rahasia
Surat Rahasia, yaitu surat yang isinya bersifat rahasia dan hanya boleh diketahui oleh pimpinan atau pejabat yang ditunjuk atau alamat yang dituju. Menurut jenisnya, yang tergolong surat rahasia ini, yaitu yang menyangkut Surat Rahasia Kepegawaian (usul kenaikan pangkat, mutasi karyawan, hukuman administratif dan perkara-perkara yang melanggar ketentuan kepegawaian) dan Surat Rahasia Non Kepegawaian (berupa masalah-masalah yang menurut sifatnya perlu dirahasiakan).
Surat Keluarga
Surat keluarga ialah surat yang dikirim oleh seseorang kepada anggota keluarga.
Bahasa surat dapat menggunakan bahasa baku atau bahasa tidak baku (bahasa seharihari), tetapi komunikatif.
Unsur-unsur surat antar lain: tanggal, alamat, salam pembuka, tubuh surat (pembuka, isi, dan penutup), salam penutup, dan diakhiri tanda tangan dan nama jelas.
Surat Resmi
Surat resmi adalah bentuk surat yang paling lengkap. Surat ini mempunyai hampir semua persayaratan: Mulai dari kepala surat – Nomor surat – Pokok surat – Lampiran – Tempat dan tanggal – Alamat tujuan – Kata permulaan – Kata pendahuluan (pembuka surat) – Isi surat – Penutup – Penyebut atau jabatan penanggung jawab surat tersebut. Nama terang – Cap atau stempel
Di sebelah kiri bawah tercantum: Salinan atau tembusan.
CV atau riwayat hidup adalah cermin dari diri kita. Dari CV, orang dapat melihat detail diri dan membaca ambisi serta spirit kita. Karena itu, CV yang baik dapat mengantarkan diri kita menuju masa depan yang cemerlang. CV adalah ringkasan perjalanan pendidikan dan aktivitas profesional seseorang dan setiap CV akan berbeda pada setiap orang.
Karena itu, tak ada teori penulisan CV yang tepat, semuanya terpulang pada sejarah tiap individu. Hal penting yang harus diingat adalah bahwa CV yang baik akan memikat perhatian perusahaan. Dari sana akan tergambar sosok pelamar, misalnya memiliki ambisi yang sehat dan jelas, track record, keluasan minat, keterampilan, dan kearifan kepribadiannya. Seluruh faktor tersebut akan menunjang seseorang dalam bekerja dan menyelesaikan tanggung jawabnya.
Mengingat penulisan CV tidak dapat dilakukan terburu-buru, kita harus membuat CV sebelumnya. Kebanyakan lowongan pekerjaan yang diiklankan tiba-tiba dan tidak tentu. Jika tidak siap, risikonya kita akan membuat CV dengan terburu-buru. Bagaimanapun, CV yang dibuat harus penuh kesungguhan sehingga tampil sempurna. Jangan membuat CV dalam kondisi mendadak, tetapi rencanakanlah dengan matang, sungguh-sungguh, dan luangkan waktu secara khusus. Yakinlah, semakin baik CV yang kita buat, semakin baik pula apresiasi penerimanya.

Minggu, 03 April 2011

PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM KETAHANAN NASIONAL

PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI

DALAM KETAHANAN NASIONAL

Dunia, memasuki abad ke-21 atau Milenium III ditandai dengan perubahan fundamental pada berbagai sisi kehidupan manusia, terlebih kemajuan di bidang transportasi, telekomunikasi, ilmu pengetahuan dan informasi yang membuat hubungan antar-manusia menjadi lebih dekat. Perpindahan manusia dan barang antar-negara lebih mudah dan lebih sering karena modal transportasi yang tumbuh dengan pesat. Pergerakan modal juga mengalami perubahan yang cepat, saat ini setiap orang bisa menanamkan investasi melintasi negara melalui pasar modal di berbagai negara yang terkoneksi ke seluruh dunia. Teknologi telekomunikasi dan informasi membuat komunikasi antar-manusia di berbagai belahan dunia dapat berjalan dengan cepat dan real time. Informasi bergerak dengan leluasa dan tidak ada satu negara pun yang dapat membendung informasi dari luar. Intinya muncul kekaburan batas-batas negara (borderless) dan semakin menyatunya dunia dengan resiko munculnya saling ketergantungan antar-negara (interdependensi). Keadaan ini disebut dengan globalisasi, yaitu ketika dunia menjadi sebuah desa global (global village) yang memperpendek jarak dan interaksi manusia di berbagai belahan bumi.

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat pesat pada era globalisasi. Semua negara sudah merasakan dampak dari globalisasi tersebut. Globalisasi telah menyebar keseluruh dunia dengan hasil teknologi yang telah mempengaruhi kehidupan masyarakat dunia dan menimbulkan perubahan yang sangat mendasar dalam tatanan hubungan antar bangsa ini yang lebih banyak dikendalikan oleh negara-negara maju, serta hubungan kerja sama yang terus meningkat sehingga terasa kurang seimbang. Namun keadaan ini tidak selamanya menguntungkan, globalisasi menjadikan masa depan yang dihadapi bersama penuh dengan ketidakpastian, perubahan adalah sesuatu yang tak bisa dihindarkan bahkan cenderung berkembang menjadi suatu gejala baru yang penuh dengan kontradiksi, konflik maupun pembalikan arah. Tantangan sebuah bangsa dan negara akan semakin rumit dan berat. Belakangan, masyarakat dunia juga menghadapi berbagai krisis yang diakibatkan oleh terkurasnya sumber energi dan sumber makanan dunia yang menggenapi krisis ekonomi yang makin mengglobal. Krisis pangan, krisis energi, krisis ekonomi, bahkan krisis air menjadi ancaman yang tidak boleh disepelekan. Negara-negara yang tidak memperhatikan ketahanan pangan dan ketahanan lainnya akan mudah terpuruk menjadi bangsa yang lemah dan tergantung dari bangsa lain.

Teknologi Informasi, dapat diartikan menjadi teknologi apa pun yang membantu manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan, mengomunikasikan dan/atau menyebarkan informasi. TI menyatukan komputasi dan komunikasi berkecepatan tinggi untuk data, suara, dan video. Contoh dari Teknologi Informasi bukan hanya berupa komputer pribadi, tetapi juga telepon, TV, peralatan rumah tangga elektronik, dan peranti genggam modern (misalnya ponsel). Teknologi Informasi ini bisa diterapkan di berbagai bidang, baik itu olahraga, hukum, agama bahkan ketahanan nasional.
Ketahanan Nasional adalah kondisi dinamika, yaitu suatu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mampu mengembangkan ketahanan, Kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, hambatan dan ancaman baik yang datang dari dalam maupun dari luar. Juga secara langsung ataupun tidak langsung yang dapat membahayakan integritas, identitas serta kelangsungan hidup bangsa dan negara. Ketahanan nasional disini tidak hanya meminta kita untuk bertahan atau mempertahankan kemerdekaan kita dari segala macam bentuk penjajahan, namun kita juga dituntut untuk terus berusaha mencapai Tujuan Nasional Bangsa Indonesia. Disinilah peran teknologi informasi berfungsi, selain juga dari faktor masyarakatnya sendiri.
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) adalah kekuatan nasional yang dimiliki oleh suatu bangsa, tak terkecuali bangsa Indonesia yang harus dipelihara dan dikembangkan serta didayagunakan sepenuhnya secara efektif untuk pelaksanaan Pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan daya saing nasional yang kokoh menuju Tujuan nasional. Pemanfaatan, penguasaan dan pengembangan Iptek dalam Pembangunan nasional dapat mengalami ATHG (Ancaman, tantangan, Hambatan, Gangguan) yang timbul baik dari luar maupun dari dalam, sehingga dapat mengganggu pelaksanaan Pembangunan nasional menuju tujuan yang telah ditetapkan. Untuk itulah ketahanan Iptek perlu selalu ditingkatkan, agar gerak langkah pemanfaatan, penguasaan, dan pengembangan Iptek dalam Pembangunan nasional berjalan sesuai dengan harapan. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka diyakini bahwa kemampuan dan ketangguhan Iptek suatu bangsa adalah salah satu unsur penting bagi Ketahanan nasional yang perlu mendapat perhatian secara sungguh-sungguh dan proporsional dalam rangka proses pensejahteraan rakyat.

Maka dalam pencapaian Keberhasilan pengembangan teknologi yang mampu menunjang tercapainya tujuan nasional bangsa Indonesia maka perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

1. Pengaruh Globalisasi memungkinkan ketergantungan antar negara dalam semua aspek kehidupan akan semakin kuat. Pengembangan dan penguasaan teknologi canggih yang menjadi karakteristik utama tidaklah mudah untuk dikuasai dalam waktu yang singkat. Oleh karena itu, bangsa Indonesia harus mengejar ketertinggalannya di dalam ilmu pengetahuan dan teknologi dalam waktu yang relatif cepat terutama dalam bidang satelit dan roket, melalui proses alih teknologi yang dapat dicapai dengan melakukan kerjasama strategis dengan mitra dari negara lain tanpa mengganggu kepentingan nasional.

2. Keberhasilan program penguasaan teknologi nasional sangat ditentukan pula oleh peran pemerintah pada sisi pendanaan. Peran pemerintah sebagai sumber pendanaan pada saat ini dan masa mendatang bagi pengembangan dan penguasaan teknologi sangat diperlukan. Hal ini dapat dilakukan melalui prioritas pemerintah dengan melibatkan pendanaan APBN. Di samping itu usaha-usaha pelibatan pihak swasta asing atau domestik, BUMN dan kemitraan antara BUMN dan swasta (asing dan dalam negeri) dalam bidang pengembangan dan penguasaan teknologi perlu dilakukan sejauh tidak mengganggu kepentingan nasional bangsa Indonesia.

3. Dalam upaya mempercepat proses penguasaan teknologi melalui pola kerjasama dengan mitra asing, maka dapat dilakukan melalui kerjasama teknik antar negara berkembang, pemanfaatan forum-forum internasional (GNB dan D-8), kerjasama bilateral antar negara sedang berkembang, dan pembentukan pilot project di bidang kedirgantaraan.

4. Perkembangan teknologi pada umumnya akan membawa implikasi hukum pada penggunanya, terutama bila kepentingan strategis para pengguna mengalami konflik antara satu dengan yang lainnya. Konflik kepentingan ini dapat meliputi para individu pengguna teknologi baru maupun meliputi konflik kepentingan nasional antar negara. Untuk menghindari dampak negatif dari perkembangan dan penguasaan teknologi terhadap kepentingan nasional, maka Indonesia perlu menyusun perangkat hukum yang mengatur pelaksanaan penguasaan IPTEKyang jelas dan tegas serta bersifat antisipatif.

Dari perspektif Pertahanan Keamanan, terdapat 5 (lima) inti bidang keilmuan dan teknologi Informasi dan Komunikasi, yaitu:

1. Infrastruktur komunikasi dan Keamanan Informasi. Infrastruktur Komunikasi. Infrastruktur komunikasi memiliki peran sangat penting dalam siklus keputusan untuk Komando dan Kendali (K2). Dalam paradigma Network-Centric Warfare (NCW), infrastruktur komunikasi menghubungkan sensor-sensor (divais, sistem dan personil) yang digelar secara strategis guna mendukung kegiatan Intelligence, Surveillance, and Reconnaissance (ISR) dalam pelaksanaan misi-misi pada masa damai maupun masa perang. Keamanan Informasi. Transmisi sinyal antar infrastruktur TIK dan sensor-sensor memiliki probabilitas tinggi untuk disadap, dibelokkan, diubah atau diganggu secara elektromagnetik. Informasi dalam pelaksanaan misi-misi operasi dalam bentuk apapun baik taktis maupun strategis harus memiliki perisai berlapis dan hal ini dapat dicapai dengan teknik-teknik pengamanan informasi yang handal dan anti-tembus.
2. Sistem Sensor dan Wahana berbasis TIK. Sensor-sensor adalah ujung tombak dalam satu sistem Pertahanan Nasional berbasis TIK. Sensor-sensor ini digelar di berbagai lokasi strategis dalam bentuk wahana-wahana berawak maupun tak berawak di matra udara (Aerial Vehicle), matra darat (Ground Vehicle) dan matra laut (Sea/Submersible Vehicle). Beberapa di antara sensor-sensor tersebut dilengkapi dengan kemampuan Kecerdasan Tiruan (Artificial Intelligent) agar mampu melaksanakan misi di daerah rawan secara mandiri (self-governing).
3. Pengolahan data, suara dan video. Data, video dan suara adalah sumber-sumber informasi yang dikumpulkan oleh sensor-sensor dalam aktifitas ISR-nya. Pengolahan dilakukan semenjak informasi diterima dari sensor-sensor hingga menjadi informasi komprehensif sebagai dasar bagi pengambilan keputusan untuk K2. Termasuk di dalamnya adalah metoda dan teknik fusi informasi untuk memperoleh information signature untuk memberikan alternatif keputusan yang akan diambil oleh pimpinan operasi atau Panglima TNI.
4. Sistem operasi, latihan dan Manajemen. Sistem Operasi dan Latihan. Kesuksesan pelaksanaan misi operasi dalam rangkaPertahanan Nasional terkait erat dengan kekontinuitasan latihan guna mempertahankan dan meningkatkan keahlian serta kompetensi pribadi dan kelompok. Dalam penggelaran misi operasi, TIK memegang peranan sangat penting untuk dapat meminimalkan siklus keputusan Observe, Orient, Decide, and Act (OODA). Siklus keputusan minimal memberikan kemungkinan besar untuk dapat mereduksi kerugian personil, materiil dan juga anggaran. Siklus keputusan minimal dapat dilatih melalui infrastruktur latihan berbasis TIK. Manajemen. Dalam mengelola infrastruktur baik untuk operasional, latihan kering dan basah serta yang berkaitan dengan logistik diperlukan satu pola manajemen yang tepat dan cepat karena tidak hanya menyangkut personil namun juga materiil yang terdiri atas infrastruktur TIK dan sensor-sensor.
5. Konsep Pertahanan dan Keamanan khas Indonesia berbasis TIK. Konsep Pertahanan dan Keamanan suatu negara sangat berkaitan dengan budaya bangsa dan lingkungan alamnya. Penggunaan teknologi , baik tradisional maupun modern, dalam Sistem Pertahanan dan Keamanan merupakan pendukung untuk peningkatan kualitas sistem. Dengan demikian sistem Pertahanan Keamanan suatu negara tidak dapat ditiru oleh negara lain, namun dapat memberikan inspirasi. Konsep Perang Rakyat Semesta dan kemanunggalan rakyat dengan TNI-POLRI yang merupakan ciri khas bangsa Indonesia dalam mempertahankan kedaulatan dan keamanan dapat dikembangkan dengan dukungan Teknologi Informasi dan Komunikasi.

Selasa, 08 Maret 2011

Photo

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Curriculum Vitae

Data Pribadi / Personal Details

Nama / Name : Istiqomah

Alamat / Address : JL.kaliabang nangka pesona anggrek blok d 12/18 bekasi utara

Nomor Telepon / Phone : 08561182671

Email : Isticuteez@yahoo.co.id

Jenis Kelamin / Gender : Perempuan

Tanggal Kelahiran / Date of Birth : 08-01-1990

Status Marital / Marital Status : single

Warga Negara / Nationality : Indonesia

Agama / Religion : Islam

Riwayat Pendidikan dan Pelatihan

Educational and Professional Qualification

Jenjang Pendidikan :

Education Information

Periode

Sekolah / Institusi / Universitas

daerah

1998

-

2005

SDN01 cikendung

Jawa tengah

Lulus

2005

-

2008

SLTPN01pulosari

Jawa tengah

Lulus

2008

-

2012

Universitas gunadarma

Jawa barat

Masih study

Ø Latar belakang keluarga

Saya merupakan anak pertama dan terahir dari bapak saya yang bernama yakobus tunai dan ibu yang bernama riah rianti,saya merupakan anak satu satunya untuk saat ini namun walaupun saya anak satu satunya alhamdulilah saya mempunyi kedua ornang tua yang mendidik saya untuk tidak manja, mereka mengajarkan saya untuk selalu belajar mandiri, bersyukur saya sudah belajar mandiri sehingga pada saat saya ditinggal oleh kedua orang tua dinas keluar kota hingga saat ini saya bisa hidup lebih mandiri.

Ø Pengalaman hidup

· Pengalaman berkesan

Pengalaman berkesan saya terjadiketika itu saya sedang menyukai seseorang, tapi saya tidak pernahbmengungkapkannya hanya sampaipada akhirnya saya seringbertemu, kemudian kita berteman, tetepi saya merasa sedih ketika itu dia berpamitan untuk pergi dengan urusan pekerjan mau tidak mau sya harus merelakannya dia pergi ke bali untuk semantara waktu, sampai pada akhirnya pada tanggal 08-01-2008 bertepatan dengan ulang tahun saya...dia bilng ke saya tidak bisa pulang....tetapi ketika itu dia membuat kejutan dia datang kerumah untuk mengucapkan ulang tahun, dia dengan braninya datang kerumah untuk mengucapkannya kejadian itu membuatku sangat berkesan dan tak pernah terlupakaan.

· Pengalaman tidak terlupakan

Pengalamaan ini terjadi ketika saya duduk d bangku smp ketika itu saya sedang sakit tipes sempat 1 minggu saya dirawat dirumah sakit, saya merasa sedih karena pada waktu itu papa dan mama tidak bisa tengok saya sakit. Sampai pada ahkirnya saya sudah diizinkan pulang oleh dokter.setelah dirumah kurang lebih selama 1 minggu dirumah saya dibawa kerumah sakit lagi dan lebih parah dari pada sebelumnya. Disitu saya merasa sudah tidak kuat lagi dan ingin mengahiri semua.

Dan pada akhirnya saya tidak sadar.ketika saya terbangun dari tidur saya merasakan hangatnya plukan ibu, disitulah saya bagaikan hidup kembali.disitu saya merasa saya benar-benar semangat untuk hidup kembali, kasih ibu memang tiada duanya, dialah yang mampi membuat saya bangkit.(i love u mam)

Ø Cita –cita

· Cita –cita saya pada waktu saya duduk bangku SD saya sangat ingin menjadi seorang dokter, kemudian beranjak saya memasuki bangku SMP

Saya tidak berminat untuk menjadi dokter dikarenakan saya kurang menyukai biologi dan nilai saya memang kurang memuaskan untuk pelajaran itu, kemudian beranjak ke bangku SMK saya lebih suka dengan pelajaran ekonomi sampai pada ahirnya saya mengambil jurusan ekonomi, hingga memduduki bangku kuliah saya tertarik dengan ilmu komputer sehingga saya inggin menjadi IT yang handal(AMIN).

Ø Pekerjaan

· saat ini saya bekerja di salah satu perusahaan yang bergerak di bidang retail sebagai marketing pt adhi cakra cakra utama.­­­