Rabu, 03 November 2010

Karangan Ragam Non Standar

Murid-murid SMU gelora sebentar lagi akan lepas dari status sebagai pelajar. Banyak yang sudah merencanakan kuliah di kampus-kampus incaran mereka. Rasa yang ada campur aduk, ada rasa senang, rasa deg-deg an, rasa haru karena akan berpisah dan memilih kampus andalan masing-masing. Vica hanya bisa melamun. Kampus incarannya dan sahabatnya sudah ada dan kebetulan sama. Hanya hatinya yang belum sepenuhnya ikhlas melepas sekolahnya itu. Vica hanya melamun sambil memandangi langit-langit kelasnya ditemani sahabatnya Tira.
"Vica, ayo cepat sebentar lagi kuliah etika bisnis dimulai" ,teriak Tira sambil menepuk pundak sahabatnya itu dari belakang. Sudah dua minggu terakhir Vica sering melamun. "Hayo, lagi mikirin apa? Pak Handy, dosen bahasa Inggris kita ya?" ,canda Tira pada sahabatnya itu. "Ra, kejadian 3tahun lalu masih membekas dan terasa sekali, aku masih ingat warna cat langit-langit kelas kita, aku masih ingat dimana Rocky duduk, apa pelajaran favoritenya" ,jelas Vica pada sahabatnya itu. "Ya ampun, Vica..kamu masih belum bisa melupakan Rocky? Aku kira kamu tidak pernah lagi memikirkan dia setelah kita menjadi mahasisiswi, apalagi banyak sekali cowok-cowok tampan itu yang mendekatimu" , celutuk Tira. "Ra,kamu tidak tahu, aku selalu merindukan Rocky, itulah salah satu rasa terberatku melepaskan SMU kita. Sampai pernah aku berharap agar aku dan Rocky tidak lulus dalam ujian kelulusan" ucap Vica lirih. "Oh My GOD, apa aku tidak salah dengar, baru kali ini ku dengar mimpi terkonyol dari seorang pelajar, tidak pernah ada pelajar yang berharap tidak lulus kecuali kamu Vica!! Cintamu benar-benar buta Vica, ucap Tira serasa tak percaya akan kejujuran sahabatnya yang baru dia dengar. Setelah kelulusan dari SMU ANDARA memang Vica tak pernah lagi mendengar kabar tentang Rocky. Terakhir kabar yang dia dengar ketika reuni sekolah, ada yang mengabarkan bahwa Rocky kuliah diluar negeri, tidak ada kabar tepatnya di negara mana.
Seminggu lagi reuni ketiga yang diadakan selepas kelulusan SMU gelora. Vica berharap reuni ketiga kali ini pujaan hatinya hadir. Itulah semangat terbesarnya tiap kali pergi reuni. Teman-teman SMU nya sudah banyak yang memiliki pacar. Vica sendiri tetap percaya pada rindunya untuk bisa bersama Rocky. Alasan itulah yang membuatnya menolak puluhan cowok yang mendekatinya. Percaya pada mimpi tang telah dipendamnya bertahun-tahun selalu membuatnya bersemangat. "Selamat sore tante, Vicanya ada?" salam Tira dengan sopan. "Ada, kamu tunggu sebentar ya nanti tante panggilkan" sambut mama Vica dengan hangat.Selang beberapa menit kemudian Vica keluar dari kamarnya, dandannya terlihat begitu girly dengan wangi parfum white musk nya yang begitu kalem. Rok nya agak sedikit pendek, dengan high heels coklat favoritenya. "Kamu sudah lama menunggu Ra?", tanya Vica. "Nggak juga, pkoknya untuk sahabatku, 5jam juga gak apa-apa,hehe.." , canda Tira.
Tepat jam tujuh malam, mobil Tira sampai di parkiran SMU gelora. Hiruk-pikuk ramai sekali para alumni SMU ANDARA sibuk memarkirkan kendaraan mereka. Vica dan Tira segera bergegas menuju aula tempat acara. Ternyata sudah ramai sekali. "Hai, Tora bagaimana kabarmu? tanya Tira pada teman SMU nya yang sering nyontek Inggris bareng. Tira memang tidak tidak terlalu pandai mata pelajaran Inggris, dia sangat menyukai pelajaran sosiologi. Berbeda dengan Vica yang sangat menyukai pelajaran bahasa Inggris, nilainya selalu diatas 8. Sementara Tira sibuk menyapa teman-teman lama di SMU, Vica sibuk mencari-cari seseorang di tengah keramaian para alumni SMU ANDARA. Sampai dia tak sadar sedang diperhatikan oleh Fendy, cowok yang sudah lama sekali naksir dengannya. "Vica, kamu lagi cari siapa sih? masih berharap si dia muncul? Mungkin dia udah punya gebetan bule, makanya nggak mau lagi balik ke sini,hehe.." , canda Tira pada sahabatnya itu. "Kok, kamu bilang gitu sih? Jahat banget sih?" seru Vica setengah mengambek.
Hampir dua jam acara telah berlalu tapi sang pujaan hati Vica tetap tidak terlihat. Vica sudah setengah putus asa. "Mengapa dia tidak pernah mengerti isi hatiku? Mengapa harus selalu aku yang merindukannya setiap hari? Mengapa rindu itu hanya untuknya. Miss you.." gumam Vica dalam hatinya. Rindu Vica pada Rocky selalu hidup, tak pernah terkubur di hatinya. Dia sendiri terkadang merasa sepi karena rindunya itu, tapi dia begitu menikmati rasa rindunya dan berharap suatu saat rindunya akan terjawab walau apapun yang terjadi. Vica pun telah berjanji pada hatinya untuk melepaskan mimpi pada pujaan hatinya itu jika sang pujaan hati telah memilih wanita lain. Tapi rasa rindunya selalu ada dan hidup dalam hatinya. Itulah rindu yang begitu dalam, tidak pernah ada rindu sedalam itu.
"Selamat malam, saudara-saudari alumni SMU gelora. Malam ini ada seseorang yang ingin dibacakan puisinya" , seru MC pembawa acara malam itu. "Semoga puisi ini juga bisa mengulang kembali nostalgia kalian ya, boleh aku bacakan sekarang ya atas permintaan seseorang" jelas sang MC.
sang malam tolong temani aku malam ini
bulan terangi malamku,
sunyi malam ini,
aku hanya bisa mencium wangi nya malam
angin menghembuskan rinduku
bintang hanya bisa terdiam mengukur rinduku
aku ingin melayang......
hanya ingin menyampaikan rindu ku
hanya ingin menabur percik-percik cintaku
hanya rindu untuk dia......
Miss you...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar